paradigma seorang dokter
20 Mei 1908, sebuah sejarah ditorehkan di bumi Indonesia. Sebuah risalah tentang pergerakan bangsa besar oleh orang-orang besar. Dr. Wahidin Sudiro Husodo dan rekan-rekannya memprakarsai sebuah pergerakan nasional. Perjalanan sebuah bangsa baru dimulai pada hari itu. Seorang Dr. Wahidin, bukan ahli negara bukan ahli politik, bukan yang lain. Tetapi ia seorang dokter, pekerja kesehatan.
Sebuah anomaly memang tapi sekaligus refleksi untuk kita. Tentang apa yang seharusnya seorang dokter lakukan untuk bangsanya. Tidak semestinya seorang dokter hanya berlaku fungsional, sekedar mengobati, member resep, lalu pulang. Dr. Wahidin memberikan contoh konkrit tentang apa yang semestinya seorang dokter lakukan.
Menjadi agen pergerakan nasional.
Ada paradigma yang harus diubah memang. Bukan berarti dokter meninggalkan tugas utamanya dan kemudian melupakan perannya sebagai “life saver”. Tapi, ada hal lebih yang semestinya dilakukan. Intelektualitas dan sikap kritis merupakan sebuah modal besar untuk menggerakkan bangsa. Dokter-dokter yang menggerakkan bangsa itulah dokter-dokter yang besar. Dokter yang bias menyempurnakan misinya, yakni sebuah dedikasi total pada bangsa.
By: Giovanni Fadhillah van Empel (PD ’08)
Comments
kami menemui banyak kesulitan saat memilih blog terbaik angkatan 2008 karena emang pada keren2.
namuan setelah melalui penjurian yang ketat akhirnya kami putuskan BAKTERI sebagai pemenang blog kompetisi ini
yang membuat kami memilih bakteri adalah karena meskipun desai blog nya bisa dibilang biasa tetapi posting nya sangat bermutu. saya ga bosen baca 4 postingan pertama kalian.
gaya bertutur nya bagus dan evidence based.
kami berharap blog ini semakin me=rekat=kan hubungan kalian sebagai 1 kelompok.
DI UPDATE TERUS YA!!
hehe
by Dite
ketua 1 ppsmb
mewakili juri kompetisi BLOG 2008
1. Raras
2. hanna
3. Pipin
4. Lia
5. Ayas
so, nikmati ya!